JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara akan melakukan pertemuan rutin dengan para pelaku usaha dan investor yang ada di Kabupaten Jepara setiap tiga bulan sekali. Temu rutin investor dan pelaku usaha ini disepakati dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Tentang Perkembangan Investasi di Kabupaten Jepara yang diselenggarakan di Peringgitan Pendopo Kartini Jepara, Selasa (25/2/2020) malam.
FGD yang digagas oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara ini dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi. Hadir juga Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, Kepala DPMPTSP Hery Yulianto, Plt Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza, Kepala Disperindag Ratib Zaini, Kepala DinkopUKMNakertrans Eriza Rudi Yulianto, Kepala DLH Farikha Elida, Kepala Bappeda Sujarot, Kabag Pembangunan dan Pengadaan Barang/Jasa Hasanudin Hermawan, Kabag Umum Mastukin dan sejumlah kepala OPD terkait. Peserta FGD lainnya yakni perwakilan perusahaan PMA dan PMDN, perbankan, KPP Pratama Jepara hingga PHRI.
Bacalagi: Pameran Astra Auto Fest digelar di Empat kota
Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi mengapresiasi pertemuan ini, lantaran akan mempertemukan pemerintah daerah dengan pelaku usaha dan investor untuk membangun koordinasi dan sinkronisasi. “Sehingga muaranya akan terwujud sinergitas program dan kegiatan investasi yang saling menguatkan satu sama lain dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jepara,” kata Andi.
Atas nama Pemkab Jepara, lanjut Andi, juga menyampaikan terima kasih yang tinggi kepada seluruh pelaku usaha dan investor yang ada di Jepara. Kehadiran investor dalam maupun luar negeri telah turut mengambil bagian dalam pembangunan perekonomian di Jepara.
“Tahun lalu, investasi di Jepara merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Salah satu dampaknya angka kemiskinan di Jepara mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni berada di angka 6,6 persen,” kata Andi.
Bacajuga: Tidak Ada Toleransi Aturan Perda Usaha Karaoke di Jepara
Lebih lanjut Andi menegaskan jika Pemkab Jepara akan terus berkomitmen memberikan keamanan berinvestasi serta kemudahan berusaha kepada seluruh investor dan calon investor di Jepara. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjutnya, pertumbuhan investasi di Jepara berjalan dengan baik. Meskipun investasi PMA mengalami penurunan, namun investasi PMDN terus mengalami kenikan. Dari Rp.2,21 trilyun pada 2018, investasi PMDN naik menajdi Rp.2,86 trilyun pada 2019.
“Kami sadar, bahwa pertumbuhan investasi ini telah banyak mendukung program pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan yang berimplikasi pada pengurangan angka pengangguran,” jelasnya.
Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemkab jepara untuk mendorong kinerja investasi. Beberapa diantaranya menurunkan high cost economy dengan menata birokrasi dan memangkas regulasi in-efektif terkait investasi. Penyederhanaan proses perizinan melalui Online Single Submission (OSS) di tunjang dengan pembangunan mal pelayanan publik serta peningkatan infrastruktur.
Bacalagi: GIIAS 2020 akan digelar di empat Kota Besar dan berikut Jadwalnya
“Namun sekali lagi, langkah tersebut akan sia-sia tanpa dukungan dari semua pihak khususnya pelaku usaha. Untuk itu pertemuan seperti ini sangat baik bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk membahas perkembangan investasi. Baik mengenai kendala, hambatan hingga permasalahan yang dihadapi,” tandasnya.
FGD yang digagas oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara ini dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas Bupati Jepara Dian Kristiandi. Hadir juga Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, Kepala DPMPTSP Hery Yulianto, Plt Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza, Kepala Disperindag Ratib Zaini, Kepala DinkopUKMNakertrans Eriza Rudi Yulianto, Kepala DLH Farikha Elida, Kepala Bappeda Sujarot, Kabag Pembangunan dan Pengadaan Barang/Jasa Hasanudin Hermawan, Kabag Umum Mastukin dan sejumlah kepala OPD terkait. Peserta FGD lainnya yakni perwakilan perusahaan PMA dan PMDN, perbankan, KPP Pratama Jepara hingga PHRI.
Bacalagi: Pameran Astra Auto Fest digelar di Empat kota
Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi mengapresiasi pertemuan ini, lantaran akan mempertemukan pemerintah daerah dengan pelaku usaha dan investor untuk membangun koordinasi dan sinkronisasi. “Sehingga muaranya akan terwujud sinergitas program dan kegiatan investasi yang saling menguatkan satu sama lain dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jepara,” kata Andi.
Atas nama Pemkab Jepara, lanjut Andi, juga menyampaikan terima kasih yang tinggi kepada seluruh pelaku usaha dan investor yang ada di Jepara. Kehadiran investor dalam maupun luar negeri telah turut mengambil bagian dalam pembangunan perekonomian di Jepara.
“Tahun lalu, investasi di Jepara merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Salah satu dampaknya angka kemiskinan di Jepara mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni berada di angka 6,6 persen,” kata Andi.
Bacajuga: Tidak Ada Toleransi Aturan Perda Usaha Karaoke di Jepara
Lebih lanjut Andi menegaskan jika Pemkab Jepara akan terus berkomitmen memberikan keamanan berinvestasi serta kemudahan berusaha kepada seluruh investor dan calon investor di Jepara. Dalam beberapa tahun terakhir, lanjutnya, pertumbuhan investasi di Jepara berjalan dengan baik. Meskipun investasi PMA mengalami penurunan, namun investasi PMDN terus mengalami kenikan. Dari Rp.2,21 trilyun pada 2018, investasi PMDN naik menajdi Rp.2,86 trilyun pada 2019.
“Kami sadar, bahwa pertumbuhan investasi ini telah banyak mendukung program pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan yang berimplikasi pada pengurangan angka pengangguran,” jelasnya.
Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemkab jepara untuk mendorong kinerja investasi. Beberapa diantaranya menurunkan high cost economy dengan menata birokrasi dan memangkas regulasi in-efektif terkait investasi. Penyederhanaan proses perizinan melalui Online Single Submission (OSS) di tunjang dengan pembangunan mal pelayanan publik serta peningkatan infrastruktur.
Bacalagi: GIIAS 2020 akan digelar di empat Kota Besar dan berikut Jadwalnya
“Namun sekali lagi, langkah tersebut akan sia-sia tanpa dukungan dari semua pihak khususnya pelaku usaha. Untuk itu pertemuan seperti ini sangat baik bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk membahas perkembangan investasi. Baik mengenai kendala, hambatan hingga permasalahan yang dihadapi,” tandasnya.