LEBAK - Guna memenuhi target penguatan kapasitas kader, pada semester pertama di kepengurusan Fatayat NU Lebak, Periode 2021-2026, PC Fatayat NU Lebak menyelenggarakan Latihan Kader Dasar (LKD) di Zona III Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang meliputi Kecamatan Malingping, Bayah, Cijaku, Cihara, Cilograng dan Wanasalam.
Kegiatan LKD tersebut, berlangsung di Kampus Yayasan Nurul Hidayah, Lebakjaha, Malingping, Sabtu-Minggu (18-19/09). LKD kali ini juga dipandu oleh fasilitator dari Pimpinan Pusat Fatayat NU, Sahabat Ufi Ulfiah.
Ketua Panitia LKD Zona III, Imas Tatu Srimulyani menjelaskan, LKD Zona III ini dilaksanakan untuk memenuhi target penguatan kapasitas kader pada semester pertama di kepengurusan Fatayat NU Lebak, Periode 2021-2026.
"Kita akan terus menelorkan kader Fatayat yang siap bersinergi dalam kifrah ke NU-an. Karena kita adalah anak perempuan NU yang kini sudah besar, jadi sudah siap mengabdi untuk NU," ujar Imas.
Kepada wartawan, Ketua PC Fatayat Lebak, Wilda Tsururoh menyampaikan hal senada. Wilda menyebut, LKD sebelumnya dilaksanakan di Zona 1 yakni di Kalanganyar dan Zona II di Cipanas. Selanjutnya LKD ini akan berlanjut di Zona IV di Cimarga, terang Ketua PC Fatayat Lebak.
"Kami bertekad menuntaskan program kaderisasi tingkat dasar ini di semester pertama, agar kader-kader Fatayat di tingkat PAC atau kecamatan bisa membentuk kepengurusan Pimpinan Ranting di 340 Desa dan 5 Kelurahan segera terealisasi," ujar Wilda.
Wilda, yang juga mantan Ketua IPPNU Lebak ini, berharap agar para perempuan nahdhiyin bisa berkiprah dengan Fatayat dan membangun kelompok perempuan di Kabupaten Lebak, bisa bergerak bersama-sama dengan Fatayat NU untuk mewujudkan perempuan yang kuat, sehat serta memiliki kemandirian
"Setelah kaderisasi dasar ini tuntas di 28 Kecamatan, kami segera agendakan untuk menggelar program Latihan Kader Lanjutan bagi para pengurus cabang dan para Ketua PAC. Karena hanya dengan proses kaderisasi berkelanjutan seperti ini, para kader Fatayat akan memiliki kapasitas SDM sekaligus bisa memperkuat kapasitas kelembagaan Fatayat di setiap PAC dan Ranting," tegas Wilda.
Dijelaskan Wilda, kader Fatayat diminta memiliki militansi kuat terhadap organisasi agar tercipta sinergitas, gerak NU di wilayah perempuan.
"Ketika para kader Fatayat mempunyai militansi dan loyalitas terhadap organisasi, maka kapanpun dan di manapun mereka berada bisa menjadi inisiator sekaligus penggerak bagi terciptanya kohesi sosial di tengah pandemi Covid-19 serta tersemainya nilai-nilai moderatisme di negeri ini," tutur Wilda.
Fatayat NU, sambung Wilda, harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan dan hak-hak dasar perempuan, khususnya bagi kelompok perempuan marginal yang selama ini sulit mendapatkan akses sumber daya publik dan pelayanan kesehatan.
"Disinilah kader Fatayat NU harus hadir dan memberi solusi serta melakukan advokasi di tengah problem perempuan kontemporer saat ini, seperti sulitnya mendapat pelayanan kesehatan dan kesejahteraan ekonomi," papar Wilda.
Diketahui, LKD Zona III untuk wilayah Baksel tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris PWNU Banten, Dr. KH Amas Tajudin, MA sekaligus menjadi pemateri.(*/S.Age)