Iklan

Iklan

,

Iklan

Perkelahian antar Desa memakan Korban Tewas Disabet Sajam

May 16, 2022, 00:13 WIB Last Updated 2022-05-15T17:14:42Z

Jepara - Telah terjadi perkelahian dari para pemuda dari Desa Ngetuk dan Desa Muryolobo Kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara. Perkelahian ini terdapat korban tewas akibat disabet sajam tepat di bagian leher. Korban tersebut dikeroyok oleh sejumlah pemuda di depan pasar Gandu Bendanpete setelah menonton sebuah musik hiburan (Ahad 15/5/22, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolres Jepara AKBP Warsono yang mendapatkan laporan kejadian tersebut langsung menuju lokasi untuk memimpin langsung olah TKP dan mengadakan petemuan dengan warga di Balai Desa Muryolobo. Pertemuan tersebut guna untuk mediasi dan upaya perdamaian yang diikuti oleh perangkat desa, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Desa Muryolobo. Hadir pula ketua DPRD, Haizul Ma’arif, Danramil, Kapolsek, dan juga petinggi desa Muryolobo. 

Pada pertemuan ini Kapolres AKBP Warsono mengkoordinasi kepada semua pihak untuk meredam dan mengendalikan diri agar tidak terjadi perkelahian antar warga. 

“Percayakan penanganan persoalan tawuran ini kepada aparat kepolisian. Jangan main hukum sendiri karena akibatnya justru sangat merugikan masyarakat,” kata Kapolres Jepara.

Kapolres juga menjamin keamanan warga. Desa akan diamankan dan dikerahkan aparat kepolisian dari Polres dan juga Kodim untuk menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Jepara AKBP Warsono dan Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif yang takjiah kerumah duka menyampaikan rasa duka citanya yang sangat mendalam terhadap korban yang terkena sajam dan meninggal dunia dengan harapan semoga semua kesalahannya diampuni oleh Allah Ta'ala.

“Harapan kami untuk semua warga desa Ngetuk dan Mulyolobo agar menahan diri. Serahkan urusan ini kepada jajaran Polres dan kami dari DPRD akan mengawal sampai tuntas dan adil,” jelas Haizul Ma’arif.

Ketua DPRD Jepara juga menghimbau kepada semua pihak supaya tidak mengunggah foto-foto korban di media sosial. “ Hargailah korban dan juga keluarganya. Foto-foto korban juga bisa menambah keresahan warga,” ujar Haizul Ma’arif. (NM)

Iklan