Karimunjawa - Warga Karimunjawa berdemo dan menghadang rombongan Menteri Kelautan di Karimunjawa selepas dari Bandara. Puluhan massa aksi dari berbagai aktivis lingkungan dan warga karimunjawa yang terdampak usaha tambak udang ilegal di Karimunjawa juga ikut berdemo.
Karimunjawa adalah kawasan yang strategis sebagai kawasan pariwisata Nasional, akan tetapi keindahannya kini dirusak oleh pengusaha tambak udang ilegal di Karimunjawa. Dampak tersebut menjadikan puluhan massa aksi dari berbagai aktivis lingkungan serta warga terdampak menghadang kedatangan Rombongan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Kedatangannya saat tiba di Bandara Dewandaru, Karimunjawa, yang dikawal oleh Dirjen PRL (Pengelolaan Ruang Laut) Irjen Pol. Viktor Gustop Manoka, Dirjen PSDKP Lakda Adin Nur Awaludin serta Staf khusus menteri Mayjen Edi Juhardi, (18/4/23) menjadi sasaran demo warga. Massa aksi, sekitar pukul 11.45, menghentikan rombongan mobil menteri yang akan keluar dari bandara. Dan massa membawa beberapa poster tulisan protes dari kardus dan juga satu sepanduk bertuliskan "#SaveKarimunjawa".
Massa aksi ini, sebelumnya telah berkumpul di penginapan Bunga Jabe yang berada di Desa Kemujan, kemudian memulai aksi dengan berjalan kaki ke bandara sejauh dua kilometer. Massa tersebut menuntut dan menyampaikan tuntutan agar pihak Pemerintah dengan segera menutup tambak udang ilegal tersebut yang sudah sangat intensif merusak di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Karimunjawa.
“Tolong Pak menteri, selamatkanlah Karimunjawa, karena limbah tambak udang ini sudah sangat mengancam Karimunjawa yang dijadikan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Pariwisata ini sudah menjadi sumber kehidupan warga karimunjawa disini,” kata perwakilan massa aksi, Bambang Zakaria, ketika bertemu Pak Menteri KP, selasa, 18 April 2023.
Bambang Zakaria atau yang dikenal dengan panggilan Bang Jack, menjelaskan Karimunjawa adalah kawasan konservasi dan juga pariwisata, tidak boleh dicemari dengan adanya tambak ilegal itu. Namun banyak pengusaha tambak yang datang membuka tambak disini.
“Kami sebagai warga karimunjawa dengan tegas menolak tambak udang tersebut. Karena dampaknya sangat mengancam kelanjutan Karimunjawa sebagai KSPN,” tegasnya.
Rombongan Menteri KP tersebut melakukan beberapa agenda di Karimunjawa sampai hari Rabu. Agenda tersebut diantaranya adalah melakukan kunjungan ke Pulau Cemara Besar, guna melakukan Peninjauan Balai Pelatihan Konservasi Karimunjawa (BPKK). Setelah itu, meninjau Pelabuhan Perikanan Pantai Karimunjawa yang sebagai milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Bang Jack menerangkan kepada Pak Menteri bahwa belum ada tindakan nyata dari pihak Pemkab Jepara untuk menstop tambak udang modern. Pemkab hanya memberikan himbauan-himbauan saja.
“Kami menuntut kepada Menteri KP dan beberapa pejabat lainnya agar segera menutup tambak ilegal, dikarenakan pencemaran limbahnya,” terang Bang Jack.
Pasca Massa aksi tersebut, Pihak Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memberikan instruksi kepada Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) dan juga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) agar dilakukan pengecekan.
Dari hasil pengecekan tersebut, ditemukan adanya pelanggaran yang berpotensi adanya pencemaran.
Kabar terbaru tentang Tambak Karimunjawa. pic.twitter.com/2enpuh17f6
— I ♥ Jepara (@ILoveJepara) April 19, 2023